Pengertian Karangan Fiksi

Sumber: blog.pesantrenmedia.com
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) fiksi (fik·si) n 1 Sas cerita rekaan (roman, novel, dsb); 2 rekaan; khayalan; tidak berdasarkan kenyataan. Menurut Burhan Nurgiyantoro, fiksi adalah sebuah Prosa naratif yang bersifat imajiner, meskipun imajiner sebuah karya fiksi tetaplah masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Kebenaran dalam sebuah dunia fiksi adalah keyakinan yang sesuai dengan pandangan pengarang terhadap masalah hidup dan kehidupan. Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata, misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya. Sesuatu
yang tidak mungkin terjadi bahkan dapat terjadi di dunia nyata dan benar di dunia fiksi.Misalnya seorang perempuan yang membunuh seorang laki-laki yang memperkosanya tetapi ia dinyatakan bebas dan tidak bersalah atas kasus menghilangkannya nyawa seseorang-menurut hukum dunia nyata ia harus tetap di hukum. Seringkali peristiwa-peristiwa di sekitar kita bisa kita jadikan sumber ide cerita fiksi.

Baca juga : Pengertian Nonfiksi

Sebuah karya sastra haruslah memiliki unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika membaca sebuah karya sastra. Unsur ekstrinsik ialah unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri, tetapi mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra.

Sejarah Perkembangan Karya Fiksi di Indonesia

Pertama kali sebuah karya fiksi yang masuk ke Indonesia merupakan karya novel terjemahan,masa ini dinamakan Sastra Melayu Lama sekitar tahun 1870-an. Pada tahun 1920 terbitlah karya sastra berupa prosa seperti novel, cerpen, drama dan lain sebagainya. Angkatan ini dikenal dengan Angkatan Balai Pustaka, karya karya novelis Indonesia yang terkenal pada masa ini adalah Siti Nurbaya, Salah Asuhan, dan Si Cebol Merindukan Bulan.

Pada masa berikutnya muncullah angkatan Pujangga Baru sebagai reaksi keras atas banyak sensor oleh Penerbit Balai Pustaka. Karya-karya yang terkenal pada masa ini adalah Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, Belenggu dan Di bawah Lindungan Ka'bah. Lalu muncullah Angkatan '45, angkatan ini lebih realistik dibanding angkatan sebelumnya. Sastrawan yang terkenal pada masa ini adalah : Chairil Anwar, Idrus, dan Trisno Sumardjo. Angkatan berikutnya adalah Angkatan 1950-1960. Ciri karya sastra dari angkatan ini di dominasi oleh Cerpen dan Puisi. Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis. Karya yang terkenal pada masa ini adalah Mochtar Loebis, Ramadhan K.H, dan W.S. Rendra.

Dan berikutnya datanglah Angkatan 1966-1970 yang karya sastranya menganut aliran surealis,arketipe dan absurd. Sastrawan terkenal pada masa ini adalah : Taufik Ismail, Umar Kayam, dan Titis Basino. Kemudian pada dekade berikutnya karya sastra lebih di dominasi oleh roman, angkatan ini dinamakan angkatan 1980-1990. Sastrawan terkenal pada zaman ini adalah Nh. Dini dan Pipiet Senja. dan berikutnya adalah Angkatan Reformasi. Pada masa ini banyaknya karya sastra berupa Novel, Cerpen, dan Puisi yang bertemakan sosial dan politik. Dan terakhir adalah Angkatan 2000-an. Beberapa novelis terkenal pada masa ini adalah Andrea Hirata, Habiburrahman El Shirazy, dan Tere Liye.

Sumber Pustaka
Burhan Nurgiyantoro (1995). Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada University Press.
Ratih Mihardja (2012). Sastra Indonesia. Laskar Aksara.
https://id.wikipedia.org/wiki/Fiksi  
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca postingan ini. Mari kita bersama-sama belajar dan berkarya. Silakan isikan komentar, saran, atau kritik di blog ini yang membangun demi kebaikan kita bersama. Salam karya.