WAHAI PARA GURU, MENULISLAH KARENA SUDAH DIBANTU INTERNET!

tulisan di-share dari Komunikasi Antar Guru Indonesia

Perkembangan kompetensi guru, di luar kekurangannya, sejauh ini cukup menggembirakan. Pemerintah melalui kebijakannya telah mampu mendorong para guru mengembangkan potensi pribadinya. Melalui program pengembangan keprofesionalan bekelanjutan bagi para guru memungkinkan guru untuk menambah,

meningkatkan, atau pun memperbaiki kinerjanya dan mempertinggi kualitasnya.

Salah satu indikator peningkatan kompetensi guru adalah adanya karya tulis yang dihasilkan guru. Karya itu dapat berupa hasil penelitian, makalah, buku, atau artikel jurnal. Kini dapat kita saksikan banyak guru yang telah menghasilkan karya itu. Namun, sebagian guru masih belum menghasilkan karya tulis karena beberapa alasan. Padahal dengan membuat karya tulis itulah guru dapat mempertinggi kompetensinya dan dalam hal tertentu, meningkatkan kariernya.

Tidak seperti keadaan 5 atau 10 tahun yang lalu, saat kita menulis harus menjejerkan buku-buku sebagai bahan rujukan. Kita harus membeli buku atau bahan rujukan, berkunjung ke perpustakaan, meminjam buku dari teman. Kini kita dipermudah untuk menulis dengan semakin luasnya akses internet, bahkan sampai ke kamar tidur kita.

Dengan internet kita dapat membuat buku atau artikel tanpa selembar kertas pun! Bahan rujukan atau referensi cukup kita cari di mesin pencari (google, yahoo, atau lainnya). Untuk media tempat menampung karya kita, kita juga dipermudah dengan adanya media jurnal yang ada di internet. Bahkan bila kita sulit memasukkan naskah ke jurnal, kita bisa membuat media sendiri dalam bentuk blog atau web. Mudah bukan?

Bila banyak guru kita menghasilkan karya tulis di bidangnya masing-masing, maka kita dapat menyumbangkan pemikiran kepada dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan. Kita juga mampu meningkatkan kualitas mengajar kita di kelas karena dengan menulis otomatis kita semakin banyak membaca.

Negara yang maju ditunjukkan dengan banyaknya hasil budaya tulis, bukan budaya membaca saja atau budaya bicara. Menulis juga dapat menjadi "rekreasi" dan "penajaman pola pikir." Jika budaya menulis telah menginternalisasi pada diri pribadi, maka aktivitas itu dapat menjadi kebutuhan yang menyenangkan. Sekaligus hal itu dapat dijadikan contoh bagi generasi penerus bahwa guru-guru mereka telah menyumbang signifikan pada peradaban.

Selain itu, aktivitas menulis dapat pula menjadi sumber penghasilan tambahan. Buku-buku yang kita tulis dapat dijual melalui internet. Artikel-artikel yang kita kirimkan dapat pula menghasilkan uang.

Ayo, kapan lagi kalau tidak sekarang. Menulislah dan berbahagialah... ^,^
Share on Google Plus

About Unknown

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih sudah membaca postingan ini. Mari kita bersama-sama belajar dan berkarya. Silakan isikan komentar, saran, atau kritik di blog ini yang membangun demi kebaikan kita bersama. Salam karya.