“Dukaku belum tentu mereka rasakan.”
Ah, memperturutkan perasaan sama saja dengan menggali lubang jebakan sendiri. Sekali terperosok maka pahit akan berkepanjangan dalam hati.
##
Ah, memperturutkan perasaan sama saja dengan menggali lubang jebakan sendiri. Sekali terperosok maka pahit akan berkepanjangan dalam hati.
##
Tanpa sengaja, tangannya menyentuh sebuah bingkai foto. Diambilnya dan diamatinya bingkai foto itu. Tampak dalam gambarnya seorang wanita cantik mengenakan kebaya Jawa. Ridho tertegun sejenak. Wanita dalam foto itu adalah ibunya! Foto itu diambil saat ibunya melangsungkan akad nikah dengan ayahnya.
Tanpa sadar air matanya mengalir perlahan. Ada keharuan dalam dadanya saat itu. Ada semacam kerinduan dan keharuan yang terpendam. Kapankah dia bisa bersua kembali dengan ibu kandungnya itu.
##
Alhamdulillah, akhirnya novel perdana saya terbit. Temanya tentang remaja yang berusaha menjalani hidup dengan trauma masa kecilnya. Berkisah tentang Ridho yang mengalami trauma mendalam karena ditinggalkan ibunya semenjak kecil. Dapatkah Ridho keluar dari cengkeraman traumanya? Akankah masa depannya mejadi lebih cerah? Jawabannya ada semua tuh di Novel “Mutiara-Mutiara Rindu” terbitan Phoenix Publisher
Menulislah maka kau ada, itulah yang selalu mendorong saya untuk terus menulis. Dengan menulis akan ada yang dikenang dari diri kita. Dengan menulis akan terjalin silaturahim tanpa sekat ruang, waktu, dan generasi. SELAMAT MEMBACA
pesan dan order silakan langsung kunjungi http://www.phoenixpublisher.net/…/mutiara-mutiara-rindu.html
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca postingan ini. Mari kita bersama-sama belajar dan berkarya. Silakan isikan komentar, saran, atau kritik di blog ini yang membangun demi kebaikan kita bersama. Salam karya.